
Career Development Training jarang sekali diterima oleh mahasiswa di bangku kuliah. Fakultas Ekonomi Unissula memberikan fasilitas kepada mahasiswanya untuk mengikuti peningkatan karir. Melalui program Tumbuh bersama Lembaga Pelatihan Psikologi Terapan Oase Indonesia Madani FE Unissula sudah meluluskan dua angkatan yang mempunyai sertifikat softskill dari Oase Indonesia Madani.
Kali ini program yang sedang dijalankan adalah Career Development Training. Kegiatan ini berlangsung selama satu hari penuh dengan peserta 600 mahasiswa dibagi menjadi tiga gelombang atau tiga kali. Berlokasi di D’Emmerick Hotel, Salatiga kegiatannya berupa outdoor dan indoor. Menghadirkan instruktur Oase Indonesia Madani, Bapak Nur Saudi, S.T., M.M. menjadi instruktur utama di Career Development Training.
Dalam kegiatan ini ada beberapa rintangan yang diberikan kepada peserta CDT sebelum mendapatkan materi indoor. Ada juga kegiatan makan terpimpin yang diipimpin oleh instruktur dari Oase Indonesia Madani. Kemudian dilanjutkan dengan sesi indoor training dari para pemateri yang berkompeten di bidangnya.
Diikuti oleh 585 mahasiswa Fakultas Ekonomi angkatan 2015 Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Kegiatan ini berlangsung lancar dan mahasiswa sangat antusias mengikutinya. Karena ada simulasi-simulasi games untuk mendukung mereka dalam mencapai karir kedepan. Menjadi karyawan terbaik dan pengusaha terbaik di bidangnya masing-masing. Mampu masuk di perusahaan yang diinginkan sejak kuliah. Juga menjadi generasi khoiru ummah, generasi terbaik harapan bangsa. Ini juga yang menjadi visi Oase sebagai lembaga Training SDM dan jasa outbound semarang.
Jasa Outbound Semarang Oase Indonesia Madani merupakan event organizer yang melayani jasa outbound training Semarang dan sekitarnya, edu travel, talents mapping, family gathering, corporate gathering, rafting adventure, outbound for kids, bimbingan teknis untuk dinas dan kementerian dan berbagai in house training seperti aktivasi hati, the greatness training. Tentu dengan traininer outbound yang bersertifikat BNSP dan para trainer in house training yang berpengalaman pada bidangnya.

Pandemi Covid-19 tengah melanda dunia dan menimbulkan pergolakan besar. Berdasarkan data dan informasi dari Juru Bicara Pemerintah Penanganan Corona, tercatat hingga hari ini (22/04/2020) terdapat sebanyak 7.418 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Hal ini membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan #physicaldistancing dan #stayathome serta kebijakan-kebijakan lainnya yang kemudian signifikan berpengaruh pada kondisi sosial, budaya, ekonomi bahkan kondisi mental masyarakat.
Hal ini tentu memberi dampak yang berbeda bagi setiap orang. Ada individu yang hanya pasrah pada keadaan, bahkan mengalami masalah kesehatan mental. Ada pula yang mampu bangkit dari keterpurukan. Dalam keilmuan psikologi, orang yang kedua ini disebut sebagai individu yang resilien.
Resiliensi atau ketabahan dimaknai sebagai kemampuan beradaptasi dan tetap teguh dalam menghadapi situasi yang sulit, misalnya pemutusan pekerjaan, perceraian, kematian, sakit parah, atau krisis lainnya.
Orang yang resilien bukan berarti tidak merasa sedih, kecewa atau lemah. Mereka berusaha mengatur emosinya, menilai situasi sulit dengan objektif, sehingga tidak hanya fokus pada kesulitan atau kesedihan semata. Mereka bisa menilai kemampuan diri untuk mengatasi masalah, beradaptasi, melihat peluang, dan kemungkinan untuk mencari solusi. Resiliensi ibarat pegas, membuat seseorang tumbuh menjadi lebih kuat secara mental setelah keluar dari krisis atau situasi yang sulit.
Apa yang Bisa Dilakukan Seseorang untuk Meningkatkan Resiliensi ?
Lakukan kebiasaan sehat ; tidur yang cukup, tetap makan sehat dan teratur, membersihkan badan dan berolahraga. Kondisi kesehatan yang memburuk akan membuat Anda lebih sulit lagi mengatasi masalah yang Ada.
Mengatur emosi . Izinkan dan terima emosi yang Anda rasakan secara jujur, kemudian redakan secara perlahan.
Fokuskan energi, pemikiran dan kekuatan Anda pada hal-hal yang masih bisa Anda atasi serta dalam rentang kendali Anda secara bertahap. Jangan mencemaskan yang belum terjadi.
Gembirakan diri dengan cara yang sederhana dan mudah, jangan menetapkan syarat yang rumit untuk menikmati kebahagiaan kecil.
Perbaiki hubungan dengan orang terdekat Anda agar anda mendapatkan dukungan sosial yang memadai.
Konfirmasi nilai kehidupan yang Anda Yakini dan tetaplah berusaha sesuai kemampuan Anda.
Berdoa dan meminta pertolongan Tuhan
Dengan menjadi pribadi yang resilien, kita lebih mampu beradaptasi dengan kondisi saat ini serta mampu mengambil langkah-langkah konkrit untuk mengatasinya. Jadi, sudahkah Anda siap menjadi pribadi yang resilien?

Strength Based Approach adalah sebuah kerangka kerja yang dipakai oleh para praktisi yang berfokus pada kekuatan diri dan tanggungjawab setiap orang atas dirinya sendiri. Pendekatan ini menggali hal-hal positif dari dalam diri seseorang (bakat, nilai, konsep diri, kemuan, prinsip hidup, hak, preferensi, kekhasan, komitmen, dll) serta menempatkan individu sebagai faktor paling penting dalam perubahan maupun kemajuan dirinya, alih-alih menggunakan faktor di luar dirinya. Karakteristik pendekatan ini antaralain:
Berorientasi pada tujuan : individu yang menyadari tujuan dirinya akan lebih terlibat dalam pengambilan keputusan dan tanggungjawab atas dirinya sendiri, karena itu penting untuk membuat seseorang menyadari tujuan (baik yang besar, kecil maupun periodik) dalam hidupnya.
Melibatkan assesmen kekuatan diri : penting mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan nilai, sikap, bakat, dan preferensi khusus seseorang karena hal ini akan sangat mempengaruhinya.
Memanfaatkan sumber daya yang sudah ada di sekitar individu : sumber daya pendukung di sekitar individu mempengaruhi dan bisa digunakan secara optimal untuk pengembangan diri, pemulihan maupun pendorong kemajuan seseorang. Manfaatkan yang ada, dekat dan bisa menjadi supportive factor bagi seseorang.
Penggunaan metode yang berbeda pada situasi yang berbeda : beberapa implikasi metode yang digunakan antaralain : in-solution focused therapy (SFT), solution focused brief therapy (SFBT, in-strength based case management, narrative therapy dan family supportive.
Hubungan antarmanusia sangat dipertimbangkan pengaruhnya, termasuk latar belakang lingkungan sosial, pertemanan,budaya di sekitar individu.
Menghargai pilihan yang bermakna bagi seseorang, berkesadaran serta tanpa paksaan.
Telents Mapping yang ditawarkan oleh Oase Indonesia menggunakan pendekatan Strenght Based Approach para klien yang ingin mengembangkan dirinya. Tidak terus menerus fokus pada kekurangan diri namun fokus pada kekuatan diri. Oase Indonesia sebagai Lembaga Pelatihan dan Psikologi Terapan memiliki tanggung jawab di masyarakat untuk ikut memberikan dampak positif di tengah masyarakata yang hari butuh akan pengembangan diri.